Senin, 05 Oktober 2009

ZOOLITICAL

ada dua kejadian monumental dalam percaturan ideologi yang setelahnya berujung pada penulisan credo saya berikut ini.

 

1. Penolakan RUMAH Dinas
Seluruh anggota DPRD Jabar menolak menempati rumah dinas (rumdin) di daerah Cipageran, Kota Cimahi. Alasannya rumdin tersebut terlalu jauh dari Gedung DPRD Jabar dan sesuai UU No. 25/2009 tentang Susduk, rumah dinas anggota DPRD Provinsi Jabar harus berada di ibu kota provinsi. 

"Untuk itu, mereka tidak akan mengajukan anggaran renovasi rumdin tersebut," kata Ketua Sementara DPRD Jabar, H. Awing Asmawi, S.E. kepada wartawan di ruang kerjanya, Jln. Diponegoro Bandung, Kamis (24/9).

Tunjangan rumah dinas

Sementara itu, setelah dilantik, Awing mengaku belum menerima gaji. Ia baru menerima uang tunjangan rumah dinas sebesar Rp 7,5 juta/bulan. Awing menilai besaran tunjangan rumah itu terlalu kecil karena berdasarkan hasil surveinya, kontrak rumah di sekitar Gedung Sate bisa mencapai Rp 150 juta/tahun. Per bulannya berarti sekitar Rp 10 juta lebih. 

"Kita bukan meminta dinaikkan, namun ingin disesuaikan dengan daerah yang sama dengan posisi Jabar. Makanya kita akan survei dengan daerah lain yang posisinya sama dengan Jabar, misalnya Jatim," ungkapnya.

konsepsi konyol tercitra disini, bisa bisa rumah dinas yang di bangun dari uang rakyat, dibiarkan tidak di fungsikan, dan kalo masalah jarak, jadi alasan kalian untuk optimalisasi kerja,
apa kalian tidak belajar quantum GOBLOG? BERANGKAT LAH LEBIH AWAL!!

EAT THIS CRAMP!

baiklah untuk masalah pertama, tenang,, saya udah buat satu solusi..

1. buat Draft

2. tentukan lokasi

3.silahkan di tempati 

 

create animated gif Create animated gif


2. Anggota DPRD Ramai-ramai ke Luar Negeri

PIKNIK YUUK
Jajaran anggota DPRD Kota Bandung yang beramai-ramai dinas ke luar negeri dan luar kota, dinilai sebagai bentuk euforia menjelang berakhirnya keanggotaan DPRD Kota Bandung masa bakti 2004-2009. Mereka diminta introspeksi diri, terutama melihat kondisi masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi akibat kenaikan harga kebutuhan sehari-hari.

Demikian diungkapkan Guru Besar Ilmu Politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. Idrus Affandi, S.H. kepada "PR", Sabtu (23/8). 

"Citra yang berkembang di masyarakat menilai, para anggota dewan aji mumpung dan memanfaatkan undangan sebagai dalih agar bisa jalan-jalan ke luar negeri. Harusnya introspeksi dan jangan memaksa keberangkatan," ujarnya.

meskipun ini berita lama, tapi ini adalah sistemasi, dan seperti telah disebut sebut, kita tidak akan pernah bisa mengalahkan sistem, tapi kita bisa melemparkan sedikit pasir kedalam putaran mesinya bukan?? inilah authorisasi pembangkangan!   


aku tolol telah meluangkan banyak waktu, biaya dan tenaga, untuk menusuk mata mata kalian dalam kertas bergambar dan poto2 kaku kalian yang tersenyum terpaksa dalam rahang pongah rantai patah darwin yang telah lama hilang, meminta kami menjadi medio credo kalian kala itu.., 

KALIAN YANG KONYOL BUKAN AKU YANG GILA SUCKA!------

Tidak ada komentar: