Rabu, 22 Oktober 2008

last gigs??


last gigs? atau kita bisa tetap meludah sampai dengan angka yang telah dijabarkan ??? sangat sangat egois memang, bagi seorang pemuja persahabatan seperti aku, yang lebih baik  tidak banyak bernapas, dibandingkan kita mati sekarang.

kagu telah menjadi perpanjangan tangan atas kehendak  mimpi diluar nalar liar kita, telah menjadi penadah ludah, penyulut bara dala sekam, penganalogi semua hal akan kehidupan dan titik titik warna dalam arti kata sebuah independensi, dan tentunya absurdal karma kalian.. (cock twister, widows explore, widows backstabber, butthole surfer..), apa kalian masih ingat ketika pertama kali kita bersua dalam satu garis linear?? kita tampak begitu muda dan gila.. ekspresi kalian ketika pertama kali kita dalam satu panggung, kaki yang terpaku, muka yang shock, chord yang acak2an.. (atleast gw drummernya ga kliatan haha) sighhhhh... such a fuckin great time.. 

atau pada hari2 dimana kita seutuhnya menjadi keluarga.. menangis berjamaah, tertawa berjamaah, malu maluin berjamaah, beribadah berjamaahkalian luncaah kawan... kalian luncaah luncaaaaah!!!!

sigh....we are more than just a friend ithink...

gw sayang kalian.......

but now ... apakah kita benar benar telah  ditakdirkan seperti halnya terdapat pada  lirik lagu kita? 

--DECIDE TO SUICIDE--

kaguheroes..i wish well never surrender..

Senin, 20 Oktober 2008

siswa dan terdakwa..

apa bedanya..


Sekolah 

Struktur otoriter
Dilatih untuk menjadi penurut
Memakai seragam
Untuk keluar masuk tiap ruangan engkau harus meminta ijin
Ditekankan agar selalu hening dan tidak berisik
Penuh dengan ancaman hukuman (mental ataupun fisik)
Selalu dilatih untuk berbaris
Tidak ada otonomi individual
Pintu keluar masuk ditutup dengan gerbang yang dikunci dan dijaga
Tak ada kuasa dalam pengambilan keputusan
Waktu makan, istirahat, semua ditetapkan 

Penjara 

Struktur otoriter
Dilatih untuk menjadi penurut
Memakai seragam
Untuk keluar masuk tiap ruangan engkau harus meminta ijin
Ditekankan agar selalu hening dan tidak berisik
Penuh dengan ancaman hukuman (mental ataupun fisik)
Selalu dilatih untuk berbaris
Tidak ada otonomi individual
Pintu keluar masuk ditutup dengan gerbang yang dikunci dan dijaga
Tak ada kuasa dalam pengambilan keputusan
Waktu makan, istirahat, semua ditetapkan


sekolah adalah pabrik. Para guru dan dosen adalah buruh yang diupah untuk bekerja demi kelangsungan sistem ekonomi komoditi. Kerja mereka adalah mencetak, mengemas, mendisiplinkan, mempersiapkan murid-murid mereka agar menjadi produk yang dapat laris diperjualbelikan, diperebutkan di pasar kerja. Produk yang baik tentu tinggi harga tawarnya. Produk yang baik adalah yang efisien, penurut, tahan lama, mampu menghasilkan keuntungan yang berlimpah bagi penyewanya. Engkau bilang sekolah itu mencerdaskan? Tidak, kawanku, sekolah adalah pabrik untuk mencetak produk—persis seperti pabrik-pabrik lainnya yang mencetak komoditi. Masalahnya, komoditi di sini adalah para pelajar, mahasiswa. Tanyakan pada dirimu sendiri, untuk apa dirimu sekolah? Tentu saja, engkau akan menjawab: agar mudah mencari pekerjaan dan diupah tinggi. Dan bagaimana caranya agar demikian? Tentu saja, engkau harus efisien, penurut, tahan lama, mampu menghasilkan keuntungan berlimpah bagi penyewamu. Buka matamu, kawanku, di sekolah atau kampus, tugasmu bukanlah belajar agar menjadi manusia, tetapi belajar menjadi sebuah produk. Sungguh engkau tak lebih dari sekedar produk yang dapat diperjualbelikan dan dibuang kala ada produk lain yang lebih baik.

disadur 4rm d greatest escapin apokalips 

save babakan siliwangi!

27 septmbr kmrn pas gw balik ke bdg,

gw diajak sama ayi beutik,ama viking unpas jg ,buat datng ke BABAkan SILIWANGI bandung,( Temen2 tau Babakan Siliwangi, itu adalah hutan kota bandung di deket ITB / SABUGA, 
DAN rencananya sekarang mau dirubah jadi mall dan kawasan komersil, it means hutan2nya bakal ditebang.)
disana para pecinta dan aliansi peduli BAKSIL berkumpul untuk melakukan demo dan pengumpulan dana, dengan cara penjualan luukisan 2 yang dibuat oleh paras seniman bandung,,
tetapi hari kurang bersahabat,, hujan deras turn, kita pun kemudian menyudut..

setelah hujan reda kita melakukan orasi untuk membangun jiwa perjuangan kita, dikomandoi oleh para petinggi common room, ada kimung juga disana, tisna sanjaya, dan teman2 lain yang ikut berjuang bersama, yang rencanya akan terus menggalang dana demi kelangsungan baksil, dan rencananya materi yang terkumpul akan digunakan untuk penggantian uang DP yang telah dipegang WALikota,
teman 2 tolong dukung dengan mengisi petisi www.petitiononline.com

Mungkin banyak yang mempertanyakan, validitas dan pengaruh nyata petisi ini di mata pihak-pihak tertentu. Perlu ditekankan bahwa aktivitas pencatatan dilakukan secara independen melalui situs http://www.petitiononline.com, dan sedikit banyak petisi ini telah menampung aspirasi publik dari berbagai kalangan. Selain itu, dampak nyata yang telah terlihat adalah penyebaran “awareness” atau penyadaran publik lintas lokasi, komunitas, profesi, kota, regional, nasional dan internasional melalui media internet.

Harapannya adalah, petisi ini kemudian bisa membuka perhatian dari berbagai pihak yang selama ini memandang sebelah mata, selain juga mendorong lahirnya kesadaran dan simpati publik terhadap hidup mati Babakan Siliwangi, serta ruang terbuka hijau lainnya di kota Bandung.

bukan karena ini kota gw sendiri, tapi
kita harus peduli...
SAVE BAKSIL ANJIIIING!!!!!!!!!!!!

pertemanan

friends

We were more than friends, before the story ends, 
And I will take what's mine, create what
God would never design
(a little piece of heaven A7X)

apakah, semua sistem ditakdirkan untuk tetap tertempa takdirnya, dalam berprosesi untuk mengerut, terimpa, tersudut, terbakar dan meng "abu"?

meskipun hikayat yang bersabda kau adalah orang yang menungguku selamanya, ketika aku berkata "tunggu aku sebentar"?....., tetapi kehendak sesutu yang dinamakan TUHAN, berkaca tak serupa...

adalah dimana seekor filsuf yang meludahi muka sang penalar, atau eargasm yang tak terdifinisikan oleh seorang shredder didapat ketika kedua tangannya mengeluh untuk diam, apakah antara logika dan penalaran seorang psikopat hanya terpisahkan oleh satu label adidaya yang dinamakan "pertemanan"?

ah persetan dengan itu, aku hanya bisa bernapas tenang ketika, airmata ini meleleh. 

Aku berbicara dalam nama TEMAN

You had my heart, at least for the most part
'Cause everybody's gotta die sometime, if we fell apart
Let's make a new start